February 27, 2010

Keterusterangan itu......?

Dalam beberapa hari ini, saya mendapatkan beberapa pengalaman akibat dari sikap dan perkataan saya yang apa adanya. Mungkin juga pengaruh dari asal saya yang berlatar belakang dari pulau Sumatera sehingga saya terkadang suka berbicara spontan sesuai dengan pemikiran yang terlintas di benak saya pada saat saya bicara. Contohnya begini, suatu hari saat saya sedang sibuk menggunakan laptop, ada seorang teman yang ingin meminjam laptop saya untuk kepentingan pribadi. Otomatis saya langsung berbicara terus terang bahwa laptop tersebut masih saya gunakan dan tidak dapat saya pinjamkan karena saya sedang bekerja.

Memang saya terkadang suka meminjamkan laptop tersebut jika sedang tidak saya pakai. Tidak disangka teman saya tersebut marah (atau apalah sebutannya) dan menganggap saya tidak mau meminjamkan laptop tersebut. Sayapun bertanya dalam hati....(gimana mengatakannya ya?) Mengapa kita selalu memaksa orang lain untuk memahami kita, tidak maukah kita juga memahami orang lain sehingga tidak timbul prasangka....atau pernahkah kita meletakkan diri kita berada di posisi orang lain? Akibat kejadian tersebut hubungan kami menjadi agak renggang, saya memang agak menjauh karena menyadari sikapnya yang dingin kepada saya.

Pada hari yang lain, saya dimintai tolong oleh seseorang teman untuk mengingatkannya akan janjinya pada seseorang yang saat itu ada diantara kami. Saya yang pada dasarnya pelupa langsung menolak karena tahu bahwa jika saya berjanji maka itu akan sangat memberatkan saya untuk bisa menepatinya. Apalagi di hari itu kemungkinan saya bertemu dengan beliau kembali sangat kecil karena saya seharian akan berada di ruang kerja yang berbeda. Intinya saya berterus terang bahwa saya pelupa jadi tidak mungkin bisa berjanji untuk melakukan apa yang beliau minta. Orang yang sedang berjanji dengan teman saya langsung berkomentar, "sibuk banget ya? dengan nada yang sinis seakan saya tidak mau membantu teman saya tersebut. Saya langsung menjawab dengan terus terang lagi, "Ya, saya memang sibuk hari ini dan tidak bisa berjanji seperti itu".

Saya tidak tahu, apakah keterusterangan yang saya lakukan ini salah....? Bagaimana menurut teman-teman pembaca, beri masukan dong? Apakah saya harus berterus terang atau tidak?

February 26, 2010

Ayo ikuti lomba menulis cerita...!!!

Buat temen-temen yang senang nulis atau yang baru belajar nulis. Ayo ikutan lomba nulis cerita anak....hadiahnya asyik loh...dan bukunya akan diterbitkan. Lomba ini diadakan oleh salah satu penerbit buku yaitu Erlangga. Ini dia syaratnya:
1. Peserta adalah pria/wanita dewasa (usia diatas 18 tahun)
2. Cerita yang di tulis untuk anak usia 5 - 12 tahun
3. Panjang cerita 3 halaman, 1 1/2 spasi, times new roman 11
4. Tema cerita bebas (fantasi, fabel, humor dsb) serta tidak melanggar SARA
5. Naskah ceita belum pernah diikutsertakan dalam lomba dan dipublikasikan
6. Naskah cerita dikirim dalam bentuk softcopy atau hardcopy (file word). Sertakan biodata singkat penulis, alamat, nomor telp, fotocopy KTP. Cantumkan WRITE A STORY disebelah kiri
atas amplop.
7. Kirimkan naskah ke :

PANITIA WRITE A STORY
DIVISI ERLANGGA FOR KIDS
PENERBIT ERLANGGA
JL. HAJI BAPING RAYA NO.100
CIRACAS, JAKARTA 13740
email: writeastory.efk@gmail.com

8. Peserta boleh mengirimkan lebih dari 1 naskah
9. Naskah jadi hak panitia
10. Naskah paling lambat diterima pada tanggal 25 Maret 2010
11. Pengumuman pemenang tangga 25 April 2010