October 28, 2010

Gara-gara Anak Main Game Online, Kartu Kredit Membengkak

Beberapa waktu yang lalu, saya ditelpon oleh salah seorang rekan kerja saya. Saat itu saya tidak sempat mengangkat telponnya karena tidak mendengar nada panggilan telpon. Maklumlah jika sore hari saya sudah sibuk dengan aktifitas sebagai ibu rumah tangga. Jadi saya hanya mengirimkan sms untuk mengetahui ada keperluan apa rekan saya menelpon.

Keesokan harinya, saat bertemu di kantor saya langsung bertanya perihal telpon tersebut. Dari sinilah saya mendapatkan cerita yang akhirnya bisa terbit di blog ini. Ceritanya begini, teman saya sore itu ingin menanyakan kepada saya apakah facebook dikenai biaya karena tetangganya mendapatkan tagihan kartu kredit sebesar 1.6 juta atas biaya facebook/..../..... Setahu beliau facebook tidak pernah ada biaya apapun. Karena saat itu beliau tidak berhasil bertanya ke saya akhirnya beliau mengajak anak tetangganya untuk bicara. Beliau mempunyai dugaan bahwa ada kemungkinan sang anak juga menggunakan facebook. Akhirnya terbongkarlah misteri dari tagihan kartu kredit tersebut.

Bagi sebagian orang dewasa, facebook kebanyakan hanya untuk bersosialisasi dengan orang lain di dunia maya. Tetapi bagi anak-anak (termasuk saya..:)), memandang facebook tidak hanya sebagai alat bersosialisasi saja. Fasilitas facebook memberikan berjuta fasilitas lain mulai dari upload foto, video, bikin geng atau kelompok dan terutama ratusan game online yang begitu menggoda.

Sang anak ini adalah salah satu yang memanfaatkan facebook untuk bermain game online. Sesuai dengan tujuan bisnis maka semua game selalu memiliki tingkatan level yang membuat si pemain selalu berusaha untuk mencapai level tertinggi. Berbagai cara untuk meraih kedudukan ini, bisa dengan bermain sampai selesai sesuai aturan atau kita bisa menggunakan uang melalui kartu kredit untuk membeli fasilitas yang ditawarkan sehingga kita bisa dengan cepat naik ke level selanjutnya. Ternyata, si anak cukup cerdas untuk memanfaatkan kartu kredit ibunya untuk membeli fasilitas yang ditawarkan oleh game online ini, jika dalam setiap kali main anak membeli sekitar 99 ribu rupiah bisa dibayangkan dalam sebulan berapa juta yang harus dibayar.

Jika sudah seperti ini, kedua orang tua hanya bisa saling menyalahkan mengapa anak tidak diawasi. Padahal sebagai orang tua kita harus tahu konsekuensi apa yang terjadi sebelum kita memberi fasilitas kepada anak. Sebelum kita membolehkan anak-anak menggunakan internet kita sudah harus paham betapa banyak godaan yang mengincar anak-anak kita. Jika uang saja yang hilang masih bisa kita gantikan, tetapi jika jiwa yang sudah dipengaruhi oleh hal-hal yang tidak baik, tentu saja tidak pernah akan bisa tergantikan oleh berapapun banyaknya uang yang kita peroleh.

Kita harus bangga dengan kemampuan anak-anak kita yang sangat melek teknologi, hanya saja kita sering lupa untuk terus memberikan pemahaman kepada mereka bahwa teknologi memiliki dua mata sisi, satunya bermanfaat dan satunya merusak. Selain itu kita tetap harus memberikan aturan dan kontrol terhadap mereka.

Ayo terus sayangi anak-anak kita...!!!

October 19, 2010

Menjadi Lebih Sabar

Hari ini saya menyesal sekali. Hanya karena malas mengerjakan PR, saya marah ke anak saya Feldy yang masih duduk di TK A. Tidak itu saja, dengan sengaja saya melempar buku PR-nya keluar kamar. Feldy langsung menangis dan berteriak "Mama, nakal...buku itu tidak boleh dilempar-lempar....huhuhuhu". Saya tersentak dan menyesal, betapa saya sudah memberi contoh yang sangat tidak baik kepada anak saya. Marah tanpa bisa mengontrol sikap....Duh, saya langsung minta maaf kepada Feldy dan menjelaskan kepadanya mengapa saya melakukan itu. Dan berjanji tidak mau mengulanginya lagi....

Ya, Allah...Semoga saya bisa menjadi ibu yang lebih baik kepada anak-anak saya. Semoga saya bisa menjaga amanahmu, Amin.

October 15, 2010

Doa Seorang Ibu

Ibu, ummi, mama, emak, mom, mami atau apapun sebutannya merupakan bagian dalam kehidupan setiap orang yang dilahirkan dimuka bumi ini. Setiap orang adalah seorang anak jadi tidak mungkin bila tidak mempunyai ibu. Kemarin sore saya membaca kisah tentang seorang ibu yang sangat senang mendoakan anak-anaknya. Walaupun terkadang doanya hanya agar anaknya menang dalam pertandingan sepak bola.

Doa seorang ibu jangan sekali-sekali dipandang sebelah mata, ingat tidak tentang legenda si Malin Kundang yang tidak mau mengakui ibunya sendiri. Akibat rasa sedih, sang ibu berdoa agar sang anak dijadikan batu saja. Tak dinyana doa itu langsung didengar oleh tuhan dan dikabulkan. Begitu ampuhnya doa seorang ibu sehingga kita sering diingatkan bahwa keridhaan ibu adalah keridhaan Allah SWT. Maka hati-hatilah bunda dalam berkata untuk sang buah hati karena kata yang terucap merupakan sebuah doa yang didengarkan oleh-NYA.

Ada sebuah buku yang bercerita tentang bagaimana seorang anak kecil yang sangat pandai menulis sehingga mampu membuat buku-buku cerita anak yang menarik. Waktu ditanya bagaimana kiatnya agar sang anak bisa begitu cerdas. Sang bunda hanya menjawab, disetiap shalat tahajud saya selalu mendoakan agar anak saya diberi keunggulan yang membuat saya bangga sebagai orang tua. Dan hasilnya, lahir seorang penulis cilik yang sang berbakat.

Jadi bunda, tunggu apalagi! Ayo kita selalu berdoa untuk anak-anak kita agar mereka menjadi anak yang shaleh dan shaliha serta bermanfaat bagi sesamanya. Amin!

October 14, 2010

Belajar Mengenal Keyboard

Minggu ini, kelas 3 SD YPPSB 1 mendapat materi pengenalan keyboard. Setelah menyelesaikan materi mengenai Paint dimana anak-anak diajak mengeksplorasi semua tool untuk menggambar. Perubahan materi ini membuat anak-anak antusias karena mereka juga akan belajar mengenai aplikasi Microsoft Word untuk membantu mereka mengenal keyboard apalagi setalah mereka saya berikan gambaran apa saja kegunaan aplikasi ini.

Langkah pertama saya mengenalkan lingkungan aplikasi word mulai dari istilah page, scrool bar, tool bar, cursor dan sebagainya

Langkah kedua saya menjelaskan tombol-tombol yang ada dikeyboard mulai dari huruf, angka, simbol, dan tombol khusus seperti capslock, delete, enter dan lain-lain

Langkah Ketiga saya mengajak anak untuk mulai mempraktekkan teori yang sudah saya berikan bagaimana cara membuat huruf besar, bagaimana menuliskan simbol jika dia terletak diatas simbol yang lain.

Berikut soal latihan yang harus diketikkan anak pada komputer mereka:

Ini adalah huruf besar : A B C D E .....Z

Ini adalah huruf kecil : a b c d e .......z

Ini adalah angka : 1 2 3 .....9 0

Ini adalah tanda baca : , . ? ! ' " : ;

Ini adalah simbol : @ # $ % ^ & * ( ) dll

Boleh dicoba untuk membuat anak lebih menguasai letak huruf-huruf di keyboard sehingga mereka tidak mengalami kesulitan dalam mengetik karena mereka harus mencari dimana letak huruf tersebut.



October 13, 2010

Semangat Baru....!

Entah sudah berapa lama saya tidak menyentuh blog pribadi, bahkan untuk sekedar menengok pun sudah tidak pernah lagi, jadi tidak salah kalau akhirnya blog ini terlihat sepi, dingin dan tidak berenergi. Layaknya seperti tanaman yang tidak pernah disiram sehingga layu dan menguning.

Tiba-tiba di pagi ini, saya merasa kangen, rindu setengah mati pokoknya! Langsung saja saya berkunjung dan bertatapan dengan mesra di layar komputer. Saya pun meminta maaf dan memberi hadiah kejutan ke blog saya dengan memberinya sebuah baju baru yang saya ambil dari fasilitas template blogger yang baru.

Semoga semangat dan rasa cinta ini tidak padam walaupun selalu timbul tenggelam........Selamat menikmati!!!

April 22, 2010

Mengajak Anak Berimajinasi

Saat ini saya sedang getol-getolnya mengajak anak-anak saya untuk bermimpi. Tapi bukan bermimpi dalam tidur loh....! Melainkan berimajinasi mengenai topik-topik yang mereka sukai. Terkadang imajinasinya mengenai cita-cita mereka kelak atau tempat-tempat mana saja yang ingin mereka kunjungi. Bahkan saya juga sering mengajak mereka berkhayal dengan membuat cerita yang berdasarkan imajinasi mereka sendiri.

Ternyata seru juga...! Anak-anak saya sering mencampurkan impian mereka dengan pengetahuan yang sudah mereka miliki. Contohnya cerita tentang sang pencuri boneka, dia membayangkan sang pencuri berbaju hitam dengan topeng yang dikejar polisi dengan menggunakan mobil polisi dengan tipe khusus (saya sudah lupa namanya). Dia membayangkan polisi dan pencuri saling berkejaran (padahal cuma boneka yang dicuri ya...kalo polisi kita mau ngga ya mengurus hal sepele seperti ini...:)) Kemudian kejadian ini ditutup dengan ditangkapnya penjahat dan dijebloskan ke penjara.

Saat Farrell bercerita, saya sesekali memperbaiki kata-kata yang tidak sesuai penggunaannya. Penggunaan awalan yang terkadang dia masih terbalik-balik pengunaannya. Manfaat berimajinasi ini ternyata sangat membantu dalam memperbanyak pendaharaan kata. Selain itu anak belajar menentukan urutan atau perencanaan. Mereka akhirnya memahami untuk meraih atau mencapai impiannya, mereka harus melakukan proses-proses yang mereka rencanakan sendiri. Efek yang paling terlihat adalah anak-anak menjadi lebih komunikatif alias cerewet....:) Keakraban kita kepada anak pun terjalin tanpa kita sadari.

Menyenangkan bukan...? Ayo kita mulai untuk mengajak anak-anak kita berimajinasi. Bukankah kenyataan yang kita raih saat ini adalah salah satu dari impian kita di masa kecil. Selamat bermimpi anak-anak....!

April 7, 2010

Aku mau jadi nomor 1

Di suatu sore, terjadilah keributan di rumah kami. Cukup menghebohkan memang karena terjadi banjir airmata dan teriakan dari anak lelaki saya yang paling kecil, Feldy. Gara-garanya sepele saja (bagi saya ini hal sepele ternyata bagi Feldy ini hal yang luar biasa), hanya karena Feldy melihat kakaknya mandi lebih dahulu darinya. Feldy tidak terima karena dia mendapat nomor 2.
Ia terus menangis dan berteriak,” aku ngga mau nomor 2, aku mau nomor 1….hua…hua..hua..aku ngga mau kalah, aku mau menang…hua..hua..hua…abis aku mandi, Kakak Farrell harus mandi lagi….hua..hua..hua…!

Saya dan papanya kelabakan membujuknya, “Ngga apa-apa Fel, ini khan mandi bukan lomba jadi nomor 2 juga bagus”, kata saya membujuknya.
Bukannya malah berhenti menangis, Feldy malah berteriak,”Ngga mau…aku mau nomor 1”. Farrell menimpali,” Kita harus menerima dengan lapang dada, ya khan Ma! (Ini karena dia habis belajar PKn mengenai menang dan kalah jadi jawabannya textbook banget…) Feldy yang belum mengerti mengenai hal itu malah tambah sebel dan menjawab,”Kakak Farrell jahat….hua…huaa…”. Cukup lama tangisan dan teriakan itu terhenti. Saya akhirnya bersikap diam saja dan mendengarkan apa yang dia katakan. Lama-lama ternyata dia akhirnya lupa dan sudah kembali dengan aktifitasnya yang lain.

Setelah kejadian itu, saya berpikir dan bertanya,” Apakah konsep menang kalah atau menjadi juara 1 yang saya ajarkan itu salah penerapannya? Saya pernah bercerita bersama teman sesama rekan guru, saat kami mengantar siswa-siswi mengikuti lomba terkadang ada anak yang tidak siap menerima kekalahan. Bahkan lebih banyak anak yang tidak siap daripada yang siap. Biasanya yang tidak siap langsung dapat dilihat dari cara mereka menunjukkan emosi setelah mengetahui mereka kalah. Ada yang menangis sesunggukan, ada yang langsung lemas dan tidak mau bicara, ada yang mogok ngga mau ikut lomba lagi dan sebagainya.

Dari peristiwa sore itu, saya mengambil kesimpulan bahwa anak-anak kitapun harus diajarkan bahwa dalam kehidupan nyata, kita tidak selalu memperoleh apa yang kita inginkan. Kita harus bersiap menerima kenyataan buruk yang terjadi pada diri kita (saya rasa tidak hanya anak-anak yang perlu terus diingatkan, orang tuapun sama.). Kita harus memiliki kemauan untuk menjadi yang terbaik tetapi kitapun selalu siap menerima setiap kekalahan.

Ternyata jalan saya menjadi seorang ibu masih sangat panjang, dan saya harus selalu siap menerima kejadian-kejadian ajaib yang dilakukan oleh anak-anak saya.
Bagaimana para orang tua, sudahkah kita mempersiapkan anak kita untuk menerima kekalahan?

March 30, 2010

7 Kebiasaan Yang Membuat Hidup Menjadi Kaya

1. Kebiasaan mengucap syukur

Ini adalah kebiasaan istimewa yang bisa mengubah hidup selalu menjadi lebih baik. Bahwa agama mendorong kita bersyukur tidak saja untuk hal-hal yg baik, tapi juga dalam kesusahan & hari-hari yg buruk. Ada rahasia besar di balik ucapam syukur yg sudah terbukti sepanjang sejarah. Hellen Keller yg buta & tuli sejak usia dua tahun, telah menjadi orang yg terkenal & dikagumi di seluruh dunia. Salah satu ucapannya yg banyak memotivasi orang adalah, "Aku bersyukur atas cacat-cacat ini aku menemukan diriku, pekerjaanku dan Tuhanku." Memang sulit untuk bersyukur, namun kita bisa belajar secara bertahap. Mulailah mensyukuri berkat, kesehatan, keluarga, sahabat, dan sebagainya. Lama kelamaan Anda bahkan bisa bersyukur atas kesusahan & situasi yg buruk.

2. Kebiasaan berpikir positif

Hidup kita dibentuk oleh apa yg paling sering kita pikirkan. Kalau selalu berpikiran positif, kita cenderung menjadi pribadi yg positif. Ciri-ciri dari pikiran yg positif selalu mengarah kepada kebenaran, kebaikan, kasih sayang, harapan dan suka cita. Sering-seringlah memantau apa yg sedang Anda pikirkan. Kalau Anda terbenam dalam pikiran negatif, kendalikanlah segera ke arah yg positif. Jadikanlah berpikir positif sebagai kebiasaan & lihatlah betapa banyak hal-hal positif yang akan Anda alami.

3. Kebiasaan berempati

Kemampuan berhubungan dengan orang lain merupakan kelebihan yg dimiliki oleh banyak orang sukses. Dan salah satu unsur penting dalam berhubungan dengan orang lain adalah empati, kemampuan atau kepekaan untuk memandang dari sudut pandang orang lain. Orang yg empati bahkan bisa merasakan perasaan orang lain, mengerti keinginannya & menangkap motif di balik sikap orang lain. Ini berlawanan sekali dengan sikap egois, yang justru menuntut diperhatikan & dimengerti orang lain. Meskipun tidak semua orang mudah berempati, namun kita bisa belajar dengan membiasakan diri melakukan tindakan-tindakan yg empati. Misalnya, jadilah pendengar yg baik, belajarlah melakukan yg Anda ingin orang lain lakukan kepada Anda, dan sebagainya.

4. Kebiasaan mendahulukan yang penting

Pikirkanlah apa saja yg paling pentin, dan dahulukanlah. Jangan biarkan hidup Anda terjebak dalam hal-hal yg tidak penting sementara hal-hal yg penting terabaikan. Mulailah memilah-milah mana yg penting & mana yg tidak penting, kebiasaan mendahulukan yg penting akan membuat Anda efektif dan produktif juga meningkatkan citra diri Anda secara signifikan.

5. Kebiasaan bertindak

Bila Anda sudah mempunya pengetahuan, sudah mempunyai tujuan yg hendak dicapai & sudah mempunyai kesadaran mengenai apa yg harus dilakukan, maka langkah selanjutnya adalah bertindak. Biasakan untuk menghargai waktu, lawanlah rasa malas dengan bersikap aktif. Banyak orang yg gagal dalam hidup karena hanya mempunyai tujuan tapi tak mau melangkah.

6. Kebiasaan menabur benih

Prinsip tabur benih ini berlaku dalam kehidupan pada waktunya Anda akan menuai yg Anda tabur. Bayangkanlah, betapa kayanya hidup Anda bila Anda selalu menebar benih 'kebaikan'. Tapi sebaliknya, betapa miskinnya Anda bila rajin menabur keburukan.

7. Kebiasaan hidup jujur

Tanpa kejujuran, kita tidak bisa menjadi pribadi yg utuh, bahkan bisa merusak harga diri & masa depan Anda sendiri. Mulailah membiasakan diri bersikap jujur, tidak saja kepada diri sendiri tapi juga terhadap orang lain. Mulailah mengatakan kebenaran, meskipun mengandung resiko. Bila Anda berbohong, kendalikanlah kebohongan Anda sedikit demi sedikit.

diambil dari Arifin : Sekolah Kehidupan

March 5, 2010

Mengusir Kejenuhan...!

Duh, seminggu ini badan rasanya remuk tidak berdaya.....saya yang biasanya masih sempat bermain bersama anak-anak hanya bisa berbaring sambil sekali-sekali meladeni mereka yang sedang cerewet-cerewetnya....

Mungkin saya sedang berada dalam titik nadir dimana saya merasa tidak mempunyai keinginan untuk melakukan apapun hanya ingin berbaring, sambil bersantai tanpa memikirkan semua pekerjaan dan persoalan yang menumpuk dan terus saja berdatangan....Jenuh, itu kata yang tepat untuk menggambarkan diri saya....Kejenuhan pastilah pernah menghinggapi hampir semua orang. Kata salah seorang sahabat, jenuh bertanda diri kita sedang kehilangan fokus terhadap tujuan awal kita. Bisa jadi karena kita menghadapi rutinitas sehari-hari bisa di rumah atau di tempat kerja. Dimana kita menganggap masalah yang kita hadapi sudah kita kuasai.

Beruntung saya memiliki kelompok pengajian yang memiliki anggota dengan berbagai latar belakang. Kami tidak hanya belajar ilmu agama tetapi juga sering berbagi mengenai berbagai masalah yang kami hadapi. Menyenangkan sekali bisa mengetahui berbagai problem yang bisa jadi sama atau bahkan belum pernah saya hadapi. Pada hari Jum'at kemarin, Saya bercerita mengenai kejenuhan yang sedang saya hadapi. Dari perbincangan kami ternyata banyak cara yang teman-teman saya lakukan untuk mengatasi hal tersebut. Nah, ini dia diantaranya:
1. Membaca buku tentang orang-orang yang tidak biasa atau menginspirasi sekitarnya. Misalnya buku Seven Heroes dari Kick Andy, tetralogi Laskar Pelangi dan lain-lain
2. Menonton film yang membangkitkan semangat, misalnya Ayat-ayat Cinta, KCB, atau film-film lucu.
3. Membaca Al Quran, bagi umat Islam ayat-ayat yang terkandung di dalam Al Quran dapat
memberikan rasa tenang dan kesejukan.
4. Melakukan hal-hal yang berbeda untuk memulai aktifitas sehari-hari misalnya mencari jalan yang berbeda saat berangkat kerja, merubah susunan kamar tidur, menambah bunga atau tanaman di meja kerja dan lain-lain
5. Dan yang paling utama adalah mengingatkan diri lagi mengenai tujuan hidup kita. Apa yang ingin kita capai, mengejar mimpi kita yang belum terselesaikan.....

Mungkin sebagian tips tersebut bisa anda lakukan jika anda mengalami kejenuhan. Semoga bermanfaat.....!!!

February 27, 2010

Keterusterangan itu......?

Dalam beberapa hari ini, saya mendapatkan beberapa pengalaman akibat dari sikap dan perkataan saya yang apa adanya. Mungkin juga pengaruh dari asal saya yang berlatar belakang dari pulau Sumatera sehingga saya terkadang suka berbicara spontan sesuai dengan pemikiran yang terlintas di benak saya pada saat saya bicara. Contohnya begini, suatu hari saat saya sedang sibuk menggunakan laptop, ada seorang teman yang ingin meminjam laptop saya untuk kepentingan pribadi. Otomatis saya langsung berbicara terus terang bahwa laptop tersebut masih saya gunakan dan tidak dapat saya pinjamkan karena saya sedang bekerja.

Memang saya terkadang suka meminjamkan laptop tersebut jika sedang tidak saya pakai. Tidak disangka teman saya tersebut marah (atau apalah sebutannya) dan menganggap saya tidak mau meminjamkan laptop tersebut. Sayapun bertanya dalam hati....(gimana mengatakannya ya?) Mengapa kita selalu memaksa orang lain untuk memahami kita, tidak maukah kita juga memahami orang lain sehingga tidak timbul prasangka....atau pernahkah kita meletakkan diri kita berada di posisi orang lain? Akibat kejadian tersebut hubungan kami menjadi agak renggang, saya memang agak menjauh karena menyadari sikapnya yang dingin kepada saya.

Pada hari yang lain, saya dimintai tolong oleh seseorang teman untuk mengingatkannya akan janjinya pada seseorang yang saat itu ada diantara kami. Saya yang pada dasarnya pelupa langsung menolak karena tahu bahwa jika saya berjanji maka itu akan sangat memberatkan saya untuk bisa menepatinya. Apalagi di hari itu kemungkinan saya bertemu dengan beliau kembali sangat kecil karena saya seharian akan berada di ruang kerja yang berbeda. Intinya saya berterus terang bahwa saya pelupa jadi tidak mungkin bisa berjanji untuk melakukan apa yang beliau minta. Orang yang sedang berjanji dengan teman saya langsung berkomentar, "sibuk banget ya? dengan nada yang sinis seakan saya tidak mau membantu teman saya tersebut. Saya langsung menjawab dengan terus terang lagi, "Ya, saya memang sibuk hari ini dan tidak bisa berjanji seperti itu".

Saya tidak tahu, apakah keterusterangan yang saya lakukan ini salah....? Bagaimana menurut teman-teman pembaca, beri masukan dong? Apakah saya harus berterus terang atau tidak?

February 26, 2010

Ayo ikuti lomba menulis cerita...!!!

Buat temen-temen yang senang nulis atau yang baru belajar nulis. Ayo ikutan lomba nulis cerita anak....hadiahnya asyik loh...dan bukunya akan diterbitkan. Lomba ini diadakan oleh salah satu penerbit buku yaitu Erlangga. Ini dia syaratnya:
1. Peserta adalah pria/wanita dewasa (usia diatas 18 tahun)
2. Cerita yang di tulis untuk anak usia 5 - 12 tahun
3. Panjang cerita 3 halaman, 1 1/2 spasi, times new roman 11
4. Tema cerita bebas (fantasi, fabel, humor dsb) serta tidak melanggar SARA
5. Naskah ceita belum pernah diikutsertakan dalam lomba dan dipublikasikan
6. Naskah cerita dikirim dalam bentuk softcopy atau hardcopy (file word). Sertakan biodata singkat penulis, alamat, nomor telp, fotocopy KTP. Cantumkan WRITE A STORY disebelah kiri
atas amplop.
7. Kirimkan naskah ke :

PANITIA WRITE A STORY
DIVISI ERLANGGA FOR KIDS
PENERBIT ERLANGGA
JL. HAJI BAPING RAYA NO.100
CIRACAS, JAKARTA 13740
email: writeastory.efk@gmail.com

8. Peserta boleh mengirimkan lebih dari 1 naskah
9. Naskah jadi hak panitia
10. Naskah paling lambat diterima pada tanggal 25 Maret 2010
11. Pengumuman pemenang tangga 25 April 2010

January 29, 2010

Jalan-jalan ke Samarinda

Hari sabtu, 23 Januari lalu saya bersama beberapa anggota FLP Sangatta bertolak ke Samarinda. Tidak hanya itu, semua jagoan saya, Farrell, Feldy dan pacar tersayang ikut menyertai. Bersama Kijang kesayangan, kami semua berangkat sekitar jam 7 pagi lebih sedikit. Sudah lama, anak-anak tidak melakukan perjalanan jauh sehingga saya sudah bersiap dengan kerewelan dan mabuk darat yang diderita oleh dua jagoan saya, turunan dari kami berdua yang juga mabuk darat di waktu kecil. Baru 30 menit lebih mobil meninggalkan Sangatta, Farrell sudah minta berhenti karena badannya sudah mengeluarkan keringat dingin. Kami pun turun di sebuah warung untuk istirahat, setelah melepas lelah sekitar 15 menit, kami melanjutkan perjalanan kembali. Tidak lama kemudian, Feldy pun terlihat menunjukkan tanda-tanda yang sama seperti sang kakak. Mobilpun terpaksa berhenti kembali.

Setelah melewatkan setengah perjalanan menuju Samarinda, sampailah kami di sebuah rumah makan yang sangat terkenal yaitu rumah makan Kenari. Letaknya sangat strategis, ditengah-tengah perkebunan karet dan kebun buah-buahan membuat suasana rumah makan ini sangat nyaman. Tempat makannya berupa gazebo yang tersebar di beberapa lokasi, fasilitas kamar mandi yang bersih, musholla dan ayunan untuk anak-anak bermain membuat rumah makan ini menjadi favorit bagi para traveller. Dulunya, rumah makan ini terkenal dengan menu makanannya yaitu burung punai goreng tetapi karena sekarang burung punai sudah cukup sulit diperoleh maka menu pun diganti dengan burung dara goreng. Tetapi yang saya cari di sana adalah jagung rebus. Jagung rebusnya ini yang membuat saya ketagihan, rasanya manis karena jagungnya baru dipetik. Makannya bersama dengan garam pedas.....hm....membayangkannya saja, sudah membuat air liur saya keluar.

Istirahat di perjalanan beberapa kali ternyata tidak membuat anak-anak saya menjadi lebih kuat dalam menghadapi medan yang cukup berliku. Sebenarnya kondisi jalan sangat baik tetapi jalanan di Kalimantan Timur memang cukup berliku, banyak tanjakan dan turunan. Hal ini yang memang jarang dihadapi oleh kedua jagoan saya sehingga mereka yang biasa sangat perkasa dengan keaktifan dan kecerewetannya menjadi berubah menjadi pendiam dan loyo.....:). Akhirnya, mereka berdua mengeluarkan semua makanan mereka di dalam mobil. Kami pun kelabakan menenangkan keduanya, saya yang sudah belajar dari pengalaman menjadi lebih sabar menghadapi mereka. Alhamdulillah, anak-anak bisa tabah menghadapi kemabukan mereka...:).

Setiba di Samarinda, saya langsung mencari gedung IQRO MAN yang terletak di jalan Harmonika. Beruntung, salah satu penumpang kami adalah penduduk Samarinda, Jimmy yang merupakan teman dekat karena kami cukup sering bertemu di komunitas KAGAMA Sangatta. Melihat acara belum dimulai saya, Desi dan Fajar yang juga merupakan anggota FLP Sangatta menyempatkan diri untuk sholat Dzuhur sekaligus Asar. Air wudhu yang menyejukkan membuat rasa lelah hilang sehingga timbul semangat baru untuk aktifitas selanjutnya yakni mengikuti seminar menulis.

Seminar diisi oleh Intan Savitri atau lebih dikenal dengan nama Izzatul Jannah ini sangat menarik. Pembawaan beliau yang juga seorang psikolog dalam memberikan metode untuk memulai menulis sangat sederhana tetapi sudah terbukti berhasil. Misalnya memulai dengan menulis diari mengenai peristiwa yang kita alami. Hampir semua penulis terkenal memulai dengan cara ini. Selanjutnya dengan metode wawancara, kita bisa menggali berbagai macam peristiwa dari pengalaman pribadi seseorang mulai dari kisah sedih sampai kisah bahagia. Mulai dari kisah cinta sampai kisah perjuangan. Dan masih banyak lagi metode yang bisa kita pakai untuk memulai menulis tinggal kemauan kita saja dalam memulainya.

Tanpa terasa waktu sudah beranjak sore, saya memutuskan untuk naik angkot saja karena lokasi hotel tidak terlalu jauh dengan tempat seminar apalagi saya sudah membayangkan capeknya suami setelah mengendarai mobil ditambah lagi dengan mengasuh dua jagoan saya yang aktif. Daripada mas Robbie harus capek-capek menjemput lebih baik saya menikmati suasana Samarinda dengan angkot. Malamnya, saya mengikuti acara pelantikan menjadi anggota FLP Sangatta, yang istimewa pada pelantikan kali ini adalah kami dilantik oleh Ketua FLP Indonesia yang dipegang oleh Intan Savitri.....keren khan! Tidak semua orang bisa mendapatkan keistimewaan ini. Kenangan yang manis bagi saya dan anak FLP lain.

Hari minggunya saya bersama anak-anak menghabiskan waktu dengan berenang di kolam yang ada di hotel. Cuaca yang cerah dan tempatnya yang asyik membuat anak-anak enggan beranjak. Dan menjelang siang sudah waktunya saya dan keluarga untuk meninggalkan kota Samarinda. Kelelahan yang ada tidak sebanding dengan pengalaman yang sudah kami alami selama 2 hari ini. Hm...kapan lagi ya bisa jalan-jalan?