January 29, 2010

Jalan-jalan ke Samarinda

Hari sabtu, 23 Januari lalu saya bersama beberapa anggota FLP Sangatta bertolak ke Samarinda. Tidak hanya itu, semua jagoan saya, Farrell, Feldy dan pacar tersayang ikut menyertai. Bersama Kijang kesayangan, kami semua berangkat sekitar jam 7 pagi lebih sedikit. Sudah lama, anak-anak tidak melakukan perjalanan jauh sehingga saya sudah bersiap dengan kerewelan dan mabuk darat yang diderita oleh dua jagoan saya, turunan dari kami berdua yang juga mabuk darat di waktu kecil. Baru 30 menit lebih mobil meninggalkan Sangatta, Farrell sudah minta berhenti karena badannya sudah mengeluarkan keringat dingin. Kami pun turun di sebuah warung untuk istirahat, setelah melepas lelah sekitar 15 menit, kami melanjutkan perjalanan kembali. Tidak lama kemudian, Feldy pun terlihat menunjukkan tanda-tanda yang sama seperti sang kakak. Mobilpun terpaksa berhenti kembali.

Setelah melewatkan setengah perjalanan menuju Samarinda, sampailah kami di sebuah rumah makan yang sangat terkenal yaitu rumah makan Kenari. Letaknya sangat strategis, ditengah-tengah perkebunan karet dan kebun buah-buahan membuat suasana rumah makan ini sangat nyaman. Tempat makannya berupa gazebo yang tersebar di beberapa lokasi, fasilitas kamar mandi yang bersih, musholla dan ayunan untuk anak-anak bermain membuat rumah makan ini menjadi favorit bagi para traveller. Dulunya, rumah makan ini terkenal dengan menu makanannya yaitu burung punai goreng tetapi karena sekarang burung punai sudah cukup sulit diperoleh maka menu pun diganti dengan burung dara goreng. Tetapi yang saya cari di sana adalah jagung rebus. Jagung rebusnya ini yang membuat saya ketagihan, rasanya manis karena jagungnya baru dipetik. Makannya bersama dengan garam pedas.....hm....membayangkannya saja, sudah membuat air liur saya keluar.

Istirahat di perjalanan beberapa kali ternyata tidak membuat anak-anak saya menjadi lebih kuat dalam menghadapi medan yang cukup berliku. Sebenarnya kondisi jalan sangat baik tetapi jalanan di Kalimantan Timur memang cukup berliku, banyak tanjakan dan turunan. Hal ini yang memang jarang dihadapi oleh kedua jagoan saya sehingga mereka yang biasa sangat perkasa dengan keaktifan dan kecerewetannya menjadi berubah menjadi pendiam dan loyo.....:). Akhirnya, mereka berdua mengeluarkan semua makanan mereka di dalam mobil. Kami pun kelabakan menenangkan keduanya, saya yang sudah belajar dari pengalaman menjadi lebih sabar menghadapi mereka. Alhamdulillah, anak-anak bisa tabah menghadapi kemabukan mereka...:).

Setiba di Samarinda, saya langsung mencari gedung IQRO MAN yang terletak di jalan Harmonika. Beruntung, salah satu penumpang kami adalah penduduk Samarinda, Jimmy yang merupakan teman dekat karena kami cukup sering bertemu di komunitas KAGAMA Sangatta. Melihat acara belum dimulai saya, Desi dan Fajar yang juga merupakan anggota FLP Sangatta menyempatkan diri untuk sholat Dzuhur sekaligus Asar. Air wudhu yang menyejukkan membuat rasa lelah hilang sehingga timbul semangat baru untuk aktifitas selanjutnya yakni mengikuti seminar menulis.

Seminar diisi oleh Intan Savitri atau lebih dikenal dengan nama Izzatul Jannah ini sangat menarik. Pembawaan beliau yang juga seorang psikolog dalam memberikan metode untuk memulai menulis sangat sederhana tetapi sudah terbukti berhasil. Misalnya memulai dengan menulis diari mengenai peristiwa yang kita alami. Hampir semua penulis terkenal memulai dengan cara ini. Selanjutnya dengan metode wawancara, kita bisa menggali berbagai macam peristiwa dari pengalaman pribadi seseorang mulai dari kisah sedih sampai kisah bahagia. Mulai dari kisah cinta sampai kisah perjuangan. Dan masih banyak lagi metode yang bisa kita pakai untuk memulai menulis tinggal kemauan kita saja dalam memulainya.

Tanpa terasa waktu sudah beranjak sore, saya memutuskan untuk naik angkot saja karena lokasi hotel tidak terlalu jauh dengan tempat seminar apalagi saya sudah membayangkan capeknya suami setelah mengendarai mobil ditambah lagi dengan mengasuh dua jagoan saya yang aktif. Daripada mas Robbie harus capek-capek menjemput lebih baik saya menikmati suasana Samarinda dengan angkot. Malamnya, saya mengikuti acara pelantikan menjadi anggota FLP Sangatta, yang istimewa pada pelantikan kali ini adalah kami dilantik oleh Ketua FLP Indonesia yang dipegang oleh Intan Savitri.....keren khan! Tidak semua orang bisa mendapatkan keistimewaan ini. Kenangan yang manis bagi saya dan anak FLP lain.

Hari minggunya saya bersama anak-anak menghabiskan waktu dengan berenang di kolam yang ada di hotel. Cuaca yang cerah dan tempatnya yang asyik membuat anak-anak enggan beranjak. Dan menjelang siang sudah waktunya saya dan keluarga untuk meninggalkan kota Samarinda. Kelelahan yang ada tidak sebanding dengan pengalaman yang sudah kami alami selama 2 hari ini. Hm...kapan lagi ya bisa jalan-jalan?




October 27, 2009

Kerang Saos Tiram




Sudah lumayan lama saya tidak menyentuh area dapur dan sekitarnya, bukan karena saya tidak suka memasak tetapi waktu untuk melakukan aktifitas yang satu ini sangat jarang saya peroleh. Hari Sabtu dan Minggu yang biasanya saya gunakan untuk membuat hidangan kesukaan keluarga harus berubah dengan jadwal kuliah sehingga saya hari mempunyai waktu hanya di Minggu sore. Itupun saya manfaatkan untuk istirahat sekedar me-recharge tenaga untuk beraktifitas kembali seminggu kemudian.

Beruntung sekali....., Minggu kemarin saya mendapat hari libur karena dosen mendadak tidak bisa datang. Melihat kesempatan ini dan mood untuk memasak lagi ada, langsung saya menuju dapur dan melihat bahan-bahan yang ada.

Melihat kerang yang baru dibersihkan langsung saja muncul ide untuk membuat kerang goreng seperti yang pernah saya cicipi di salah satu rumah makan di kota Bontang, ide untuk menambahkan saos tiram, muncul saat saya asyik menggorengnya di wajan. Lumayan dapat tambahan resep baru

Ini dia foto yang sempat saya ambil sebelum dihabiskan oleh anak-anak. Selamat menikmati...!



August 23, 2009

Bagaimana Menjawabnya?

Baru pulang dari sebuah kegiatan rutin hari Minggu ini, tiba-tiba saya disergap di pintu samping oleh Farrell. Dia bertanya "Kenapa suami mama, papa?.
Saya bingung kenapa dia tiba-tiba bertanya seperti itu tetapi saya langsung menjawab,"Mama dijodohkan sama Allah dengan Papa".
Lalu Farrell bertanya lagi " Nanti Feldy istrinya siapa ?
Saya tersenyum dalam hati dan menjawab, "Wah..Mama ngga tahu Kak, memangnya kenapa?.
"Nanti Farrell dan Feldy menikah khan....kalau mama sudah tua", sambung Farrell lagi.
Ooh...ternyata pertanyaan ini berkaitan dengan penjelasan saya beberapa waktu bahwa semua orang menjadi tua, yang kecil menjadi dewasa lalu menikah dan mempunyai anak. Tanpa saya sadari penjelasan itu mungkin mengendap dipikiran Farrell dan dicernanya dengan pemikirannya sendiri sehingga menimbulkan pertanyaan-pertanyaan yang cerdas yang sebelumnya tidak terpikirkan oleh saya akan keluar dari mulutnya.

Saya belajar satu hal lagi bahwa jawablah pertanyaan anak-anak kita dengan jujur karena bisa jadi penjelasan tersebut merupakan jalan untuk merangsang mereka berpikir dan mencari jawaban apakah jawaban tersebut memang benar menurut pemikiran mereka. Tanpa disadari mereka belajar memecahkan masalah dengan bertanya kemudian menganalisanya.

Jadi jangan abaikan pertanyaan yang keluar dari mulut anak-anak kita

August 8, 2009

Ngobrol bareng bersama Feldy dan Farrell

Dalam perjalanan Bontang - Sengata.
Feldy : "Mama, aku pengin lihat rusa"
Mama : "Rusa? Sepertinya susah Fel....adanya di dalam hutan .... gelap".
Feldy : "Kita bawa senter Ma....supaya terang"
Mama : "Banyak nyamuk Fel....nanti gatal-gatal....!
Feldy : "Bawa semprotan nyamuk.....biar nyamuknya mati....!
Mama : "Tapi nanti ada ular....Mama takut......!
Feldy : "Nanti Feldy cari kayu Ma....Feldy pukul biar ngga gigit Mama....."
Mama : (geleng-geleng kepala kehabisan akal.....)
Feldy : Iya...ma...iya...ma....ayo ma....
Mama : (menyerah...) "Iya Fel....kalo Feldy udah gede ......

Di dalam kamar.
Mama : Feldy....nanti kalo mama udah tua, mama disayang ya....
Feldy : (berteriak) Mama.....ngga boleh tua.....!!
Mama : "Loh....nanti mama jadi tua....Feldy tambah gede..."
Feldy : "Mama ngga boleh tua.....khan sudah ada datuk yang tua....
Mama : (hahaha....ketawa dalam hati.....)

Di ruang keluarga.
Farrell : "Ma, sekarang aku sudah kelas 2 khan....?
Mama : "Iya....sekarang kakak sudah kelas dua"
Farrell : "Nanti aku naik terus sampai kelas 12....khan?
Mama : "Iya....nanti kakak tambah gede......"
Farrell : "Nanti aku kuliah sama perempuan dewasa....khan? Gimana dong.....Ma?
Mama dan Papa saling melihat...... lalu kami ketawa bareng.....
Mama : "Farrell.....nanti Farrell juga jadi laki-laki dewasa....ngga terus seperti sekarang.....jadi
sekolahnya juga sama perempuan dewasa.....
(ternyata konsep tumbuh dan berkembang belum dipahami oleh si kakak.....hehehe)

Masih banyak lagi percakapan-percakapan yang selalu membuat saya terkangen-kangen ama dua jagoan saya ini......