Jangan pernah meremehkan anak kecil.
Terkadang kita takjub dengan ide ataupun pertanyaan yang mereka ajukan. Profesi
saya sebagai ibu dan pengajar di SD membuat saya sering menemukan pertanyaan
ataupun ide ajaib yang mereka kemukan. Termasuk anak saya Feldy yang mulai dari
kecil memang sangat senang bertanya, dari hal yang sepele sampai yang
berat.
Sepele jika dia hanya sekedar bertanya
,”Mama, bagaimana siklus air”. Tinggal searching,
sekejap kemudian saya langsung bisa menjawabnya. Nah, berat itu kalau sudah memberikan
pertanyaan yang jawabannya saya juga harus memikirkan dan menyusun kata-kata
agar sesuai dengan usianya yang dibilang anak-anak juga bukan, remaja pun
belum, usia tanggung itu menurut pendapat saya.
Beberapa hari lalu, Feldy bertanya,”Menurut
kita, apa arti hidup ini?”.Saya terperangah, pertanyaannya
sepertinya mudah tapi jawabannya sulit karena banyak makna terkandung dalam
pertanyaan itu. Dalam hati, saya berujar “Mengapa tiba-tiba Feldy bertanya
seperti ini? Habis membaca buku apalagi nih! (Feldy memang sangat suka
membaca). Saya pun saat itu menjawab secara singkat dan sederhana. Hidup itu
artinya menggunakan waktu kita agar bermanfaat bagi diri sendiri maupun orang
lain. Ternyata jawaban itu belum memuaskan Feldy sampai akhirnya dia bertanya
di grup WhatssApp keluarga. Beberapa jawaban diberikan oleh om dan tantenya dan Feldy pun
mengucapkan terima kasih. Saya tidak tahu, apakah dia
sudah puas dengan jawaban-jawaban yang ada atau masih ingin mencari jawaban
lain.
Hanya saja setelah membaca kembali
pertanyaan Feldy di WA, entah mengapa akhirnya pertanyaan itu mengusik relung
hati saya. Saya akhirnya bertanya pada diri sendiri, apa arti hidup bagi saya
sendiri. Bukan untuk menjawab pertanyaan Feldy tetapi memang untuk mengetahui
apa saya benar-benar mengetahui makna hidup yang saya jalani atau hanya sekedar
menjalaninya saja. Apakah saya sudah mengetahui tujuan akhir hidup saya dan
sudah berada dijalan yang tepat sehingga nanti saya tiba di tempat yang saya
impikan diakhir perjalanan? Sayapun ingat surat Al Ashr, surat yang sangat
sering saya baca berulang-ulang saat saya sholat dikarenakan surat ini pendek jadi
sholat bisa lebih cepat. (Duh, malunya saya. Sholat saja perhitungan dengan
waktu).
Al Ashr artinya masa, tentunya kalau
kita lebih memaknai surat itu menjelaskan tentang waktu. Mengapa waktu menjadi
penting? Waktu adalah sesuatu yang tidak bisa terulang sehingga kita tidak bisa
kembali ke masa lampau. Dalam surat
tersebut dikatakan bahwa semua orang akan merugi kecuali orang beriman dan
mengerjakan amal saleh, dan nasehat menasehati dalam kebenaran dan nasehat menasehati
dalam kesabaran. Penjelasan inilah sebenarnya arti hidup yang saya dapatkan.
Bahwa jika saya ingin berakhir bahagia dalam perjalanan hidup ini maka saya
harus memanfaatkan waktu dengan melakukan hal-hal sebagai berikut:
- Menjadi orang beriman yang tentunya harus dibuktikan dengan perbuatan. Kalau yang ini paling tidak saya sudah berusaha melakukan walaupun belum sempurna. Mengerjakan sholat, puasa, dan lain-lain.
- Mengerjakan amal saleh. Amal saleh adalah perbuatan yang dilakukan bukan saja untuk diri sendiri tetapi juga orang lain. Tidak ada penjelasan yang tegas tentang bentuk amal saleh hanya saja dijelaskan amal saleh adalah perbuatan yang menghindarkan diri dari berbuat kerusakan. Kalau yang ini saya mengakui belum banyak bermanfaat untuk orang lain. Masih sebatas melakukan kepentingan diri sendiri, semoga kedepannya saya bisa mengerjakan amal saleh apapun bentuknya.
- Saling nasehat dan menasehati dalam kebenaran.
- Saling nasehat dan menasehati dalam kesabaran.
Poin ketiga dan keempat menurut saya
adalah yang sangat berat. Pernah dibenci orang karena menasehati? Atau pernah
dijawab seperti ini,”itu adalah urusan saya!. Inilah yang menjadi hambatan saya dalam menasehati. Kecuali memang diminta saran dan pendapatnya. Menasehati sangat jarang saya
lakukan kecuali untuk keluarga saya, anak, suami kadang-kadang saudara. Untuk
orang lain, nanti dulu! Hanya saja setelah membaca surat Al Ashr ini ternyata saya
harus mulai mencoba untuk bisa ikut serta dalam perbuatan saling nasehat
menasehati. Semoga saya bisa melakukan keempat poin di atas sehingga saya
termasuk orang yang menghargai arti hidup ini. Terima kasih Feldy atas
pertanyaanya yang membuat saya akhirnya bisa mengevaluasi diri saya sendiri.