Pagi-pagi sudah bicara cinta.
Apakah virus yang tidak ada obatnya ini sedang melanda saya? Jawabannya adalah
benar sekali. Tiba-tiba di hari ulang tahun pernikahan saya teringat peristiwa
yang terjadi lima belas tahun yang lalu. Di sebuah pagi yang indah, perasaan
saya sudah berdebar tidak menentu. Peristiwa ini memang saya tunggu tapi apakah
ini sebuah keputusan yang tepat. Pernikahan, seperti berjalan menuju dunia baru
dimana saya harus meninggalkan tempat bernaung yang memberikan rasa aman dan
bahagia.
Saat itu, Saya tidak pernah
terpikir tentang bagaimana perasaan ayah. Orang yang sangat dekat dan berarti
bagi saya. Saya terlalu sibuk dengan diri saya sendiri sehingga lupa betapa
seharusnya hari itu saya bisa lebih dekat dengan beliau karena beliaulah yang
nantinya akan memberikan ijin sehingga saya bisa keluar dari rumah dimana
tempat saya dibesarkan untuk mengikuti orang yang baru memberikan cinta setelah
saya dewasa. Bahkan sampai saat ini belum pernah saya bertanya seperti apa rasanya
menyerahkan seorang anak yang sangat dicintainya (pastinya!) kepada orang lain
yang baru dikenalnya dan saya adalah kali pertamanya beliau menjadi wali dalam
akad nikah nanti.
Tibalah pada saat MC memanggil nama saya dan menanyakan, “Apakah anak Endah mau meminta ijin kepada Ayah atau kita langsung memulai acara akad nikahnya?.
Saya tidak pernah tahu dan tidak
menyangka akan mendapat pertanyaan seperti itu. Tanpa sadar, saya mengangguk
dan akhirnya memegang mic. Suara saya
bergetar saat itu, sambil terbata saya mengatakan,”Ayah…”. Tenggorokan saya
tiba-tiba tersekat, saya menunduk dan tanpa sadar bulir-bulir air mata mengalir
jatuh menggenangi pipi. Suasana semakin hening, saya rasanya tidak sanggup lagi
melanjutkan.
Sambil bergetar akhirnya suara saya terdengar,”Endah memohon ijin untuk menikah”. Setelah itu saya langsung meletakkan mic dan menunduk sambil terus menangis.
Kemudian Ayah pun menjawab,”Mari kita laksanakan akad nikahnya”.
Percayalah, selagi masih diberi
waktu tunjukkan rasa cinta itu. Dengan segala perhatian layaknya kita jatuh
cinta, dengan kata-kata lembut untuk orang-orang yang kita cintai. Siapapun
itu, ayah, ibu, adik,kakak, suami, anak, dan yang lainnya. Kita tidak pernah
tahu, seberapa lama kita diberi waktu bersama dengan orang –orang yang kita
cintai. Waktu adalah misteri yang tidak pernah ada jawabannya.
Lupakan sejenak semua kesibukan, tinggalkan semua keriuhan. Beri kesempatan sesering mungkin bagi cinta kita untuk ditunjukkan kepada orang-orang tersayang. Jadwalkan layaknya meeting atau rapat yang harus kita hadiri. Bukankah cinta ini lebih penting dari semua kesibukkan yang tidak pernah ada habisnya. Selagi masih ada waktu…. Selagi masih diberi waktu.
6 comments:
:'( love you bunda..
Love you too, Jo
batang bangau manna
viagra asli
Viagra Asli
viagra asli
Post a Comment