September 6, 2008

Sahabat-sahabat .........




Tulisan ini dibuat langsung saat saya merasakan suatu perasaan yang saya sendiri tidak bisa mengatakannya.....entahlah....hanya merasakan sesuatu yang kadang-kadang kita sendiri tidak bisa menggambarkannya......

Dalam sepanjang perjalanan hidup ini, kita tidak mungkin melaluinya sendiri......hampir bisa dipastikan sebagian besar peristiwa yang kita lalui selalu bersama orang lain. Dan salah satu orang yang melalui saat-saat indah ataupun duka bersama kita adalah sahabat. Jika saya ingat kembali semua momen yang terjadi mulai saya SD sampai saat ini ternyata ada banyak sekali sahabat yang telah ikut berperan serta mewarnai dunia saya. Saya termasuk orang yang sangat beruntung memiliki sahabat-sahabat yang lumayan banyak........Saya ingat satu perkataan (entah siapa yang mengatakannya) jika kita memiliki sahabat sebanyak jari yang kita punya di satu tangan berarti kita termasuk orang yang terkaya.....entah benar atau tidak tetapi saya sependapat dengan perkataan ini. Sahabat adalah harta yang tak ternilai karena dia tidak dapat dibeli atau dinilai dengan uang....ia tidak dapat kita cari tetapi dapat kita temukan secara tak terduga.Persahabatan dapat membuat kita menjadi tangguh karena dukungannya dan menjadi lembut karena kasih sayangnya.

Dimulai sejak SD, sahabat saya pertama bernama Baik, saya tidak begitu ingat karena tidak terlalu lama bersamanya karena saya harus pindah kota. Di kota baru saya maendapat sahabat bernama Arima tetapi inipun tidak terlalu lama karena ia pindah ke kota lain. Kemudian saya menemukan sahabat lain yaitu Deti dan Avlien. Hari-hari, kami lalui dengan berbagai permainan yang mengasyikkan mulai dari memancing di sawah, rujakan, memanjat pohon dan berbagai macam kegiatan yang kalau saya ingat pasti membuat saya tersenyum sendiri. Lalu saat SMP, sahabat saya bertambah, mereka adalah Atika, Desi dan Boti. Mereka menemani saya merasakan indahnya perasaan cinta monyet, menikmati hobi bermain basket dan turut memacu saya untuk berprestasi di bidang akademik. Di SMA, saya berpisah dengan sahabat saya di SD dan SMP karena ada yang pindah ke kota lain dan berbeda sekolah sehingga saya tidak bisa menjalani hari-hari bersama mereka lagi, secara tak terduga saya mendapat tambahan lagi sahabat yaitu Titin, Helta dan Sinta, bersama mereka saya melalui masa remaja saya, berbagai kisah remaja mulai dari kisah romantis maupun kisah sedih, kami lalui bersama. Tidur bareng, jalan bareng, belajar bareng....semuanya dilalui bersama-sama sampai akhirnya kami berpisah lagi untuk melanjutkan pendidikan di kota Jogja. Entah karena memang kami ditakdirkan bersama saya dan Titin ternyata bertemu di tempat kos yang sama, padahal kami sama-sama tidak merencanakannya. Di Jogja saya mendapat banyak tambahan sahabat ada Ruri, Sendi, Yuli, Anna, Juwai, Wilis dan beberapa sahabat cowok. Mereka inilah yang membantu saya tanpa pamrih, saat saya jauh dari orang tua, berada di kota besar yang sama sekali berbeda dengan kota kecil tempat saya dibesarkan, membuat saya nyaman menjadi diri sendiri karena mereka tidak pernah memandang perbedaan. Bersama mereka, membuat saya bisa bertahan dan menjalani masa-masa indah yang patut untuk dikenang sepanjang masa.

Dan sekarang, semakin bertambah usia saya menyadari memperoleh sahabat tidak lagi semudah dulu karena keterbukaan dan ketulusan hati semakin tertutupi dengan berbagai kepentingan. Waktu tenyata memberikan saya tambahan sahabat lagi yaitu bu Siti, begitu saya memanggilnya. Saya bertemu dengannya di tempat kerja. Di bahunya saya pernah menangis, bersamanya saya pernah tertawa, melalui waktu lima tahun dengan beragam peristiwa, tetapi sahabat selalu datang dan pergi.....saat ini dia memutuskan untuk berhenti dan menjalani kehidupan yang tenang tanpa dipusingkan berbagai macam pekerjaan yang harus diselesaikan. Kehilangan...? So pasti, gimana tidak...! Biasanya tiap pagi saya berbagi sarapan, makan bakso atau soto bareng, makan camilan kayak cireng atau pentol goreng bareng....(kayaknya kerjaannya makan melulu ya..). Ngga ada lagi yang nanti mengkritik jilbab saya yang kegedean atau baju saya yg ngga matching. Saya berharap walaupun kami nantinya tidak akan terlalu sering bersama, kami tetap bisa saling berbagi cerita..........Keep in touch ya bu Siti.

11 comments:

SaifulBashrie said...

heheh sronokkan kalo kita ada sahabat neh...rasa mcm pelengkap idup kita..kan kan mbak..

-- said...

Sahabat sejati ada saat suka dan duka...
Sahabat memang punya nilai plus tersendiri....
Semoga kita semua bisa menjadi sahabat-sahabat yang baik :)

Anonymous said...

betul bash....sepi decg kalo ngga ada temen buat curhat...!
Semoga kita semua bisa jadi sahabat sejati ya Len...!

Anonymous said...

jadi terharu, selama ini seh ngerasa temen aja........ ternyata ..... lebih dari itu ...... kaci ya.....ugh....ugh....

Dien said...

Senengnya kalau kita bisa mengingat sahabat.
Sahabat tak akan pernah mati.
Mereka tidak meninggalkan kita atau sebaliknya, tetapi sahabat tetap di dalam hati dan selalu dikenang.

Anonymous said...

ayo kita jalin silahturahmi....lewat blog juga bisa iya khan...:)

Anonymous said...

persahabatannya kan bisa jalan terus Yuk..
Baliak ke Manna ndiek Yuk?

Anonymous said...

tahun ini sepertinya mau lebaran di sangatta aja....soalnya baru ketemu ortu kemaren di jogja...so tahun ini menghemat dulu....he3x

Mama Shahira dan Syafiq said...

bener deh.. Sahabat adalah segalanya.. cari musuh gampang.. cari Sahabat yang susah..

Anonymous said...

bener mama shasa....penginnya punya sohib sebanyak-banyaknya....

iam said...

yupz..ga ada loe..ga rame..(iklan rokok)